Air adalah kehidupan. Tanpa air
manusia tak bisa hidup. Maka, sebagaimana tanah dan udara, air merupakan
kebutuhan yang paling vital. Tahukah kita bahwa beberapa bagian di muka bumi
ini mengalami krisis air yang sangat parah?
The Earth Institute
Columbia University
memberikan beberapa fakta mengenai air dan makanan yang ada di
Bumi. Berikut ini adalah fakta-fakta yang dipaparkan oleh The Earth
Insitute:
- Jika diakumulasikan, penggunaan air di India, Cina, dan Amerika Serikat adalah satu pertiga dari jumlah seluruh air di dunia.
- Lebih dari 90 persen penggunaan air adalah untuk pertanian dan perkebunan. Walaupun begitu, hanya 16 persen lahan yang telah teririgasi dari sekian banyak penggunaan air untuk pertanian.
- 16 persen lahan yang teririgasi menghasilkan 36 persen bahan makanan.
- Ekstraksi air tanah meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Konsumsi air tanah di Cina dan India meningkat sepuluh kali lipat sejak tahun 1950.
- Penggunaan air tanah yang begitu besar berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut sebanyak 25 persen dalam beberapa tahun terakhir.
- Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Climate Dynamics, penggunaan air tanah juga mengubah iklim lokal dan mempercepat pemanasan global.
- Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada tahun 2030 hampir setengah populasi manusia yang ada akan kekurangan air.
- Krisis air akan mengancam kelangsungan pembangkit listrik di dunia. Krisis air yang diakibatkan permintaan yang tinggi akan membuat pembangkit listrik tidak berfungsi.
(Arief Sujatmoko untuk National Geographic Indonesia. Sumber: The Earth Institute)
WHO (Badan Kesehatan PBB) bahkan
mencatat 1,5 juta penduduk dunia setiap tahun mati diakibatkan air. Baik itu
disebabkan kelangkaan air bersih, pencemaran industri, perang, kekerasan, dan
lainnya. Kenyataan ini tentu sangat ironis sekali, bahkan terasa menghina
kemanusiaan kita. Maka, untuk memberi peringatan kepada penduduk bumi tentang
betapa pentingnya menjaga ketersediaan dan ketahanan air, setiap tanggal 23
Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia.
Fakta Air Di Indonesia
Indonesia memiliki enam persen dari persediaan air dunia
atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada kenyataannya dari
tahun ke tahun di berbagai daerah selalu terjadi kelangkaan dan kesulitan air.
Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial,
sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan dan
pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun.
Penurunan kuantitas air lebih banyak disebabkan oleh rusaknya daerah
tangkapan air sehingga pada musim hujan air tidak sempat meresap ke dalam tanah
sehingga terjadi banjir, dan pada musim kemarau persediaan air berkurang karena
suplai air dari mata air juga berkurang. Sementara itu penurunan kualitas lebih
banyak disebabkan oleh pencemaran berbagai limbah dari industri, rumah tangga
dan kegiatan pertanian.
Ada anggapan bahwa persediaan air dalam keadaan tak
terhingga karena air dapat terus menerus terbentuk melalui tahap daur hidrologi, walaupun sebenarnya hanya
sebagian kecil saja air yang dapat digunakan setiap saat. Anggapan ini
menimbulkan pola konsumsi air yang mengarah pada pemanfaatan yang tidak
berkelanjutan sehingga mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan.
Sesuai dengan daur hidrologis, maka air hujan tersebut sebagian akan
mengisi danau dan situ baik secara langsung atau tidak langsung seperti melalui
mata air dan aliran sungai. Indonesia
diperkirakan memiliki lebih dari 500 danau yang tersebar dari dataran rendah hingga
puncak gunung. Dari sekian banyak danau tersebut, Danau Toba di Sumatera Utara
yang mempunyai luas sekitar 110 ribu hektar merupakan danau yang terluas di Indonesia.
Berikut
data yang saya kutip dari Forum Danau Indonesia th. 2004:
Namun meski Indonesia tergolong negeri yang
memiliki ketersediaan air cukup besar, pada kenyataannya masih sering terjadi
kekeringan dan kelangkaan air bersih. Hal ini biasanya berlangsung pada setiap
datang musim kemarau dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Pada bulan Oktober
2012 kemarin Pemerintah mencatat kelangkaan air bersih telah melanda 947 desa.
Jumlah ini meningkat dari pertengahan Juli lalu yang tercatat 910 desa. Kelangkaanair bersih ini disebabkan musim kemarau yang tengah melanda Indonesia.
Berdasarkan data pemerintah,
kelangkaan air banyak terjadi di Jawa Tengah
sebanyak 353 desa. Jumlah itu disusul Jawa Barat dan Nusa Tenggara
Barat sebanyak 121 desa dan 101 desa.
Sedangkan di Maluku hanya satu desa yang mengalami
kelangkaan air. Di Kabupaten Wonogiri, tempat tinggal penulis, berdasarkan data
yang dihimpun Solopos (26/7/2012), delapan kecamatan yang mengalami kekeringan
yakni Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo,
Batuwarno, Manyaran dan Nguntoronadi. Kondisi yang dinilai terparah berlangsung
di Kecamatan Paranggupito dan Pracimantoro.
Fenomena kelangkaan dan
kekeringan air di Indonesia sebenarnya akibat tata
kelola lingkungan yang kurang baik. Banyak lahan-lahan pertanian dan hutan yang
beralih fungsi menjadi pemukiman, kurangnya daerah resapan air, gencarnya
pembangunan kawasan industri, rusaknya lingkungan sungai, danau, situ, dan
beberapa kawasan yang digunakan untuk penampungan air oleh pencemaran limbah
pabrik dan rumah tangga, serta tidak adanya kebijakan strategis dan perhatian
serius dari pemerintah maupun para stakeholder dalam menangani krisis air
bersih. Padahal air merupakan kebutuhan paling penting dan urgen bagi kelangsungan
hidup manusia.
Manfaat Air Bagi Manusia
Manusia
membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Sekitar 80% tubuh manusia terdiri
dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar
air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen, sementara darah
memiliki komponen air 95 persen. Jika kadar air dalam tubuh berkurang 1 persen,
maka akan timbul rasa haus dan gangguan mood; jika berkurang 2-3 persen, suhu
tubuh akan meningkat, timbul rasa haus dan gangguan stamina; jika berkurang 4
persen, kemampuan fisik akan menurun hingga 25 persen; dan apabila kadar air di
dalam tubuh berkurang hingga 7 persen seseorang bisa jatuh pingsan hingga
menyebabkan kematian.
Lalu,
apa saja peran air bagi tubuh kita? Mengapa tubuh membutuhkan 2-2,5 liter atau
8 gelas sehari?
Simak
12 fakta penting manfaat air bagi tubuh berikut ini:
1. Mencerdaskan
Otak
Sel-sel otak merupakan salah satu
bagian tubuh yang membutuhkan makanan dan oksigen dalam jumlah besar, dimana
makanan tersebut datang melalui darah. Tanpa air yang cukup, darah akan
mengental dan sistem kerja saraf otak menjadi terhambat. Hal ini akan
menurunkan daya kerja otak dan berpengaruh pada tingkat kecerdasan seseorang.
2. Membentuk
Sel dan Cairan tubuh
Air adalah komponen utama
pembentukkan berbagai sel tubuh, yaitu sebesar 70-85 persen. Air berperan
penting dalam pembentukan berbagai cairan tubuh, seperti darah, cairan lambung,
hormon, enzim dan sebagainya.
3. Menyehatkan
Jantung
Tahukah Anda
air putih ternyata berkhasiat meminimalkan risiko serangan jantung. Para
peneliti dari Universitas Loma Linda, di California, melakukan penelitian
terhadap 20.000 responden (pria dan wanita) yang sehat, dan menemukan bahwa
para responden yang minimal minum air lebih banyak dari 5 gelas sehari memiliki
risiko kematian akibat serangan atau gangguan jantung yang lebih kecil,
dibandingkan responden yang minum lebih sedikit dari 2 gelas per hari.
4. Memperlancar
Sistem Pencernaan
Konsumsi air yang cukup akan
membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar. Proses ini akan mencegah
gangguan pembuangan (konstipasi), karena gerakan usus menjadi lebih lancar,
sehingga feses lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, pembakaran kalori juga akan
berjalan efisien.
5. Mempertahankan
Keseimbangan Tubuh
Jika asupan air dalam tubuh
menurun, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu
oleh bakteri dan virus. Namun, tubuh manusia memiliki mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan keluar. Dalam keadaan normal,
manusia akan merasa haus jika kekurangan cairan dalam tubuh. Untuk
mempertahankan asupan air dalam tubuh, manusia membutuhkan kira-kira 2 - 2,5
liter (8 – 10 gelas) per hari.
6. Mengatur
Suhu Tubuh
Air menghasilkan panas, menyerap
dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga dapat menjaga suhu tubuh agar
tetap stabil. Melalui produksi keringat yang sebagian besar terdiri atas air
dan garam, air turut mendinginkan suhu tubuh. Jika berada di ruang ber-AC,
dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara dingin membuat tubuh cepat
mengalami dehidrasi. Di ruang yang
suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa
haus untuk menyeimbangkan suhu.
7. Meningkatkan
Daya Tahan
Tubuh
Air berguna untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa
hari dibandingkan jika kekurangan air. Tanpa asupan air yang cukup, metabolisme
di dalam tubuh tidak akan berjalan lancar. Kardiolog asal AS, Dr James
M. Rippe
memberi saran untuk minum air paling sedikit satu liter lebih banyak dari apa
yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan
mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %. Tak heran bila kehilangan
7% cairan, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
8. Meningkatkan
Kesuburan
Bagi Anda
yang sedang merencanakan kehamilan, ternyata air dapat membantu meningkatkan
kesuburan karena akan merangsang produksi hormon testoteron pada pria dan
hormon estrogen pada wanita.
9. Merawat
Kecantikan
Bila kekurangan cairan, tubuh
akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan
berkerut. Minum cukup air dapat menjaga elastisitas, kelembutan, dan kelembapan
kulit, serta mencegahnya dari kekeringan.
10. Merampingkan
Tubuh
Selain memperlancar pencernaan, jumlah
air yang seimbang dalam tubuh juga dapat menekan obesitas atau berat badan yang
berlebihan. Minum air hangat sebelum makan (sehingga terasa agak kenyang)
merupakan satu cara untuk mengurangi
jumlah makanan yang masuk. Yang terbaik adalah minum air putih pada suhu
sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
11. Membersihkan
Racun (Detoksifikasi)
Tubuh menghasilkan berbagai sisa
metabolisme yang tidak diperlukan termasuk toksin. Berbagai sisa metabolisme
itu dikeluarkan melalui saluran cerna, saluran kemih, saluran nafas, dan kulit,
yang memerlukan media, yaitu air. Asupan air yang cukup dapat membantu proses
pembuangan racun yang terjadi pada ginjal dan hati.
12. Memulihkan kondisi tubuh
Asupan air yang mencukupi ketika
sakit, berkhasiat meredakan demam dan mengganti cairan yang hilang. Kondisi ini
mendukung proses pemulihan. Air putih juga membantu memperlambat tumbuhnya
zat-zat penyebab kanker, serta mencegah penyakit batu ginjal dan hati.
Upaya Menjaga
Ketersediaan Air
Setelah mengetahui betapa
pentingnya air bagi kehidupan kita, maka sudah kewajiban kita mulai sekarang
bersahabat dengan zat penting yang satu ini. Minum air sesuai anjuran yaitu
minimal 8 gelas sehari, apakah sedang haus atau tidak, merupakan investasi
hidup sehat yang dapat membantu kita terhindar dari penyakit ginjal dan hati. Dan lebih penting dari itu menjaga lingkungan kita agar
tidak kekurangan air bersih.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan baik
oleh pemerintah atau masyarakat untuk menjaga ketersediaan sumber mata air, di antaranya:
a. Pengaturan pemanfaatan air
tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat, misalnya mengawasi penggunaan
air tanah oleh perusahaan cuci kendaraan, agar penggunaannya tidak jor-joran
dan melebihi kapasitas;
b. Pemberian surat IMB (Izin Mendirikan
Bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka yang diperuntukkan bagi penyerapan air hujan ke dalam
tanah;
c. Kewajiban memperbaiki kualitas
dan mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaaatan sebagaimana yang telah
dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
d. Setiap bangunan harus
diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air
tanah, yang manfaatnya akan sangat dirasakan jika terjadi musim kemarau yang
berkepanjangan;
e. Mewajibkan setiap pemilik
bangunan untuk menyediakan lahan untuk menanam pohon yang dimaksudkan untuk
menyimpan sebagian air resapan, selain tentunya untuk menyerap polusi udara dan
memberi keteduhan.
f. Memberdayakan partisipasi
masyarakat perkotaan untuk dapat bertindak secara bijak dalam hal pemanfaatan
air tanah untuk keperluan yang penting saja.
Dalam konteks ketersediaan
cadangan air tanah, tampaknya pembangunan sumur resapan merupakan kebutuhan
mendesak bagi segenap warga perkotaan, baik di kota
besar maupun di kota
kecil. Waryono (2002) dalam sebuah penelitiannya menyimpulkan bahwa setiap
sumur resapan akan mampu meneruskan air hujan ke dalam tanah sebanyak 40
drum/tahun atau 8 m3/tahun. Dalam hal ini, beberapa Perda di Indonesia
telah mengaturnya secara jelas. Khusus untuk Jakarta, optimalisasi penampungan air hujan
di bawah tanah telah diatur Pemerintah DKI Jakarta melalui Perda Nomor 68 Tahun
2003. Namun, potensi pemulihan air tanah secara buatan di Jakarta masih sangat rendah.
Untuk mewujudkan kelestarian
sumber mata air, diperlukan kebijakan yang terintegrasi, baik dari aspek
stakeholder maupun pendekatan pengelolaan. Karena cara
dan proses pendayagunaan sumber daya air didasarkan keterkaitan air hujan, air
permukaan, dan air tanah dengan pendayagunaan air permukaan sebagai langkah
utama. Karenanya, sangat diharapkan perhatian yang sangat serius dari
pemerintah dalam upaya mengatasi kelangkaan air, terutama di wilayah perkotaan dan
daerah tandus pada setiap tiba musim kemarau.
Di
beberapa daerah, khususnya di pedesaan, banyak terdapat sumber mata air berupa sendang,
danau, situ, atau belik sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
masyarakat. Seringkali kurangnya kesadaran masyarakat, penggunaan sumber mata
air ini secara sembarangan semisal untuk MCK.
Banyak juga yang membuang sampah di area sumber mata air yang menyebabkan
pencemaran dan rusaknya lingkungan. Mesti ditumbuhkan kesadaran menjaga dan
memelihara area sumber daya air. Perlu dibangun tampungan-tampungan air
(tandon), sehingga penggunaan air bisa dikontrol dan diatur secara bijaksana.
Dimulai Dari
Keluarga
Di
dalam keluarga maupun lingkungan terdekat kita bisa menggalakkan kampanye
penghematan air. Gunakan air dengan bijaksana dan sesuai kebutuhan. Jangan
menghambur-hamburkan air. Karena kita mesti sadar, di belahan dunia lain banyak
orang menderita kelaparan dan kehausan karena ditimpa kekeringan
berkepanjangan. Edukasi intensif di sekolah dan pada generasi muda terhadap
upaya penyelamatan lingkungan dari kerusakan dan eksploitasi berlebihan yang
menyebabkan berkurangnya sumber daya air di muka bumi.
Pureit salah satu produk pemurni
air dari Unilever memberi solusi untuk pemenuhan akan air bersih yang sehat dan
bebas dari kuman dan bakteri. Pada prinsipnya meminum air dari sumber air mana
saja baik itu sumur, mata air, sungai, atau dari mana pun selama terjaga
kebersihan dan higienitasnya serta bebas dari pencemaran bakteri atau kuman dan
bahan kimiawi sama baiknya. Sayangnya, banyak sekali lingkungan di sekitar kita
yang tercemar sumber airnya. Banyak air tanah yang diambil dari sumur, situ,
danau, atau sumber mata air lainnya telah tercemar.
Untuk itu diperlukan teknologi
pemurni air (water purifier) yang efisien dan efektif serta terjangkau oleh
masyarakat. Pureit adalah cara mudah,
praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang
terlindungi dari kuman berbahaya. Pureit tidak memerlukan sambungan ke keran. Tanpa gas dan listrik. Sangat
praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah/PAM mentah yang biasa dimasak
untuk minum ke dalam Pureit. Kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan
9 liter. Tersedia dalam dua warna pilihan: putih biru dan putih marun.
Pureit yang sudah mendapat
sertifikasi global dan nasional bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap
pemurnian air “Teknologi Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar aman
terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus. 4 Tahap Penyaringan
tersebut meliputi:
1. Saringan Serat
Mikro yang berfungsi mengilangkan
kotoran
2. Filter Karbon Aktif berfungsi
menghilangkan parasit & pestisida berbahaya
3. Prosesor Pembunuh
Kuman Dengan
'programmed disinfection technology' berfungsi menghilangkan bakteri dan virus
berbahaya yang tidak terlihat.
4. Penjernih berfungsi membuat
air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami
Pureit Indonesia juga memberikan Jaminan Perlindungan
:
Perlindungan 1 – Pureit Germkill
Life Indicator
Pureit memiliki Indikator unik,
yang akan memberitahukan Anda beberapa hari sebelumnya kapan perlu mengganti 'Germkill Kit’
Perlindungan 2 – Mekanisme Penghentian Otomatis
Jika ‘Germkill Kit’
tidak diganti pada waktunya, Pureit secara otomatis akan menghentikan aliran
air sampai penggantian dilakukan. Mekanisme Penghentian
Otomatis Pureit
akan menghentikan air sehingga air akan meluap dari Germkill Life Indicator.
Hal ini akan menjamin anggota keluarga Anda akan selalu meminum air yang aman.
Germkill Kit
;
Pureit bekerja dengan Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman)
yang tahan lama dan dapat diganti.
Komponen 2,3,4 harus diganti
secara bersamaan setelah memurnikan sekitar 1500 liter* air. Atau setara dengan
~80 galon, dalam pemakaian normal tahan sekitar 6 -8 bulan**.Ketiga komponen
ini tersedia dalam sebuah kemasan 'Germkill Kit'.
Kehadiran produk Pureit sebagai
pemurni air sangat membantu kehidupan masyarakat. Dengan menggunakan teknologi
Pureit akan meminimalisir pencemaran air. Membantu kita menghindarkan keluarga
dari segala jenis penyakit. Aman dikonsumsi langsung oleh anak-anak maupun ibu
hamil. Harganya yang relatif terjangkau kantong masyarakat sehingga memberikan
ketenangan dan kenyamanan kita dalam mengkonsumsi air bersih. Biar bagaimana
pun kesehatan lebih utama dan penting untuk hidup kita. Semua itu bisa dimulai
dari mengkonsumsi air yang bersih dan menyehatkan. Dengan begitu kualitas hidup
kita serta generasi mendatang akan terus terjaga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar