Jumat, 14 Desember 2012

Air Untuk Kehidupan



Air adalah kehidupan. Tanpa air manusia tak bisa hidup. Maka, sebagaimana tanah dan udara, air merupakan kebutuhan yang paling vital. Tahukah kita bahwa beberapa bagian di muka bumi ini mengalami krisis air yang sangat parah?


The Earth Institute Columbia University memberikan beberapa fakta mengenai air dan makanan yang ada di Bumi. Berikut ini adalah fakta-fakta yang dipaparkan oleh The Earth Insitute:

  1.  Jika diakumulasikan, penggunaan air di India, Cina, dan Amerika Serikat adalah satu pertiga dari jumlah seluruh air di dunia.
  2.  Lebih dari 90 persen penggunaan air adalah untuk pertanian dan perkebunan. Walaupun begitu, hanya 16 persen lahan yang telah teririgasi dari sekian banyak penggunaan air untuk pertanian.
  3.  16  persen lahan yang teririgasi menghasilkan 36 persen bahan makanan.
  4.  Ekstraksi air tanah meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Konsumsi air tanah di Cina dan India meningkat sepuluh kali lipat sejak tahun 1950.
  5.  Penggunaan air tanah yang begitu besar berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut sebanyak 25 persen dalam beberapa tahun terakhir.
  6.  Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Climate Dynamics, penggunaan air tanah juga mengubah iklim lokal dan mempercepat pemanasan global.
  7.  Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada tahun 2030 hampir setengah populasi manusia yang ada akan kekurangan air.
  8. Krisis air akan mengancam kelangsungan pembangkit listrik di dunia. Krisis air yang diakibatkan permintaan yang tinggi akan membuat pembangkit listrik tidak berfungsi.

(Arief Sujatmoko untuk National Geographic Indonesia. Sumber: The Earth Institute)

WHO (Badan Kesehatan PBB) bahkan mencatat 1,5 juta penduduk dunia setiap tahun mati diakibatkan air. Baik itu disebabkan kelangkaan air bersih, pencemaran industri, perang, kekerasan, dan lainnya. Kenyataan ini tentu sangat ironis sekali, bahkan terasa menghina kemanusiaan kita. Maka, untuk memberi peringatan kepada penduduk bumi tentang betapa pentingnya menjaga ketersediaan dan ketahanan air, setiap tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia.

Fakta Air Di Indonesia

Indonesia memiliki enam persen dari persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun di berbagai daerah selalu terjadi kelangkaan dan kesulitan air. Kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun.

Penurunan kuantitas air lebih banyak disebabkan oleh rusaknya daerah tangkapan air sehingga pada musim hujan air tidak sempat meresap ke dalam tanah sehingga terjadi banjir, dan pada musim kemarau persediaan air berkurang karena suplai air dari mata air juga berkurang. Sementara itu penurunan kualitas lebih banyak disebabkan oleh pencemaran berbagai limbah dari industri, rumah tangga dan kegiatan pertanian.



Ada anggapan bahwa persediaan air dalam keadaan tak terhingga karena air dapat terus menerus terbentuk melalui tahap daur hidrologi, walaupun sebenarnya hanya sebagian kecil saja air yang dapat digunakan setiap saat. Anggapan ini menimbulkan pola konsumsi air yang mengarah pada pemanfaatan yang tidak berkelanjutan sehingga mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan.

Sesuai dengan daur hidrologis, maka air hujan tersebut sebagian akan mengisi danau dan situ baik secara langsung atau tidak langsung seperti melalui mata air dan aliran sungai. Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 500 danau yang tersebar dari dataran rendah hingga puncak gunung. Dari sekian banyak danau tersebut, Danau Toba di Sumatera Utara yang mempunyai luas sekitar 110 ribu hektar merupakan danau yang terluas di Indonesia.
            Berikut data yang saya kutip dari Forum Danau Indonesia th. 2004:

Namun meski Indonesia tergolong negeri yang memiliki ketersediaan air cukup besar, pada kenyataannya masih sering terjadi kekeringan dan kelangkaan air bersih. Hal ini biasanya berlangsung pada setiap datang musim kemarau dimulai dari bulan Juni hingga Oktober. Pada bulan Oktober 2012 kemarin Pemerintah mencatat kelangkaan air bersih telah melanda 947 desa. Jumlah ini meningkat dari pertengahan Juli lalu yang tercatat 910 desa. Kelangkaanair bersih ini disebabkan musim kemarau yang tengah melanda Indonesia.

Berdasarkan data pemerintah, kelangkaan air banyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 353 desa. Jumlah itu disusul Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat sebanyak 121 desa dan 101 desa. Sedangkan di Maluku hanya satu desa yang mengalami kelangkaan air. Di Kabupaten Wonogiri, tempat tinggal penulis, berdasarkan data yang dihimpun Solopos (26/7/2012), delapan kecamatan yang mengalami kekeringan yakni Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Manyaran dan Nguntoronadi. Kondisi yang dinilai terparah berlangsung di Kecamatan Paranggupito dan Pracimantoro.


Fenomena kelangkaan dan kekeringan air di Indonesia sebenarnya akibat tata kelola lingkungan yang kurang baik. Banyak lahan-lahan pertanian dan hutan yang beralih fungsi menjadi pemukiman, kurangnya daerah resapan air, gencarnya pembangunan kawasan industri, rusaknya lingkungan sungai, danau, situ, dan beberapa kawasan yang digunakan untuk penampungan air oleh pencemaran limbah pabrik dan rumah tangga, serta tidak adanya kebijakan strategis dan perhatian serius dari pemerintah maupun para stakeholder dalam menangani krisis air bersih. Padahal air merupakan kebutuhan paling penting dan urgen bagi kelangsungan hidup manusia.   


Manfaat Air Bagi Manusia

Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen, sementara darah memiliki komponen air 95 persen. Jika kadar air dalam tubuh berkurang 1 persen, maka akan timbul rasa haus dan gangguan mood; jika berkurang 2-3 persen, suhu tubuh akan meningkat, timbul rasa haus dan gangguan stamina; jika berkurang 4 persen, kemampuan fisik akan menurun hingga 25 persen; dan apabila kadar air di dalam tubuh berkurang hingga 7 persen seseorang bisa jatuh pingsan hingga menyebabkan kematian.
Lalu, apa saja peran air bagi tubuh kita? Mengapa tubuh membutuhkan 2-2,5 liter atau 8 gelas sehari?


Simak 12 fakta penting manfaat air bagi tubuh berikut ini:

1. Mencerdaskan Otak
Sel-sel otak merupakan salah satu bagian tubuh yang membutuhkan makanan dan oksigen dalam jumlah besar, dimana makanan tersebut datang melalui darah. Tanpa air yang cukup, darah akan mengental dan sistem kerja saraf otak menjadi terhambat. Hal ini akan menurunkan daya kerja otak dan berpengaruh pada tingkat kecerdasan seseorang.

2. Membentuk Sel dan Cairan tubuh
Air adalah komponen utama pembentukkan berbagai sel tubuh, yaitu sebesar 70-85 persen. Air berperan penting dalam pembentukan berbagai cairan tubuh, seperti darah, cairan lambung, hormon, enzim dan sebagainya.

3. Menyehatkan Jantung
Tahukah Anda air putih ternyata berkhasiat meminimalkan risiko serangan jantung. Para peneliti dari Universitas Loma Linda, di California, melakukan penelitian terhadap 20.000 responden (pria dan wanita) yang sehat, dan menemukan bahwa para responden yang minimal minum air lebih banyak dari 5 gelas sehari memiliki risiko kematian akibat serangan atau gangguan jantung yang lebih kecil, dibandingkan responden yang minum lebih sedikit dari 2 gelas per hari.

4. Memperlancar Sistem Pencernaan
Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar. Proses ini akan mencegah gangguan pembuangan (konstipasi), karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

5. Mempertahankan Keseimbangan Tubuh
Jika asupan air dalam tubuh menurun, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri dan virus. Namun, tubuh manusia memiliki mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan keluar. Dalam keadaan normal, manusia akan merasa haus jika kekurangan cairan dalam tubuh. Untuk mempertahankan asupan air dalam tubuh, manusia membutuhkan kira-kira 2 - 2,5 liter (8 – 10 gelas) per hari.

6. Mengatur Suhu Tubuh
Air menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga dapat menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Melalui produksi keringat yang sebagian besar terdiri atas air dan garam, air turut mendinginkan suhu tubuh. Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara dingin membuat tubuh cepat mengalami dehidrasi. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.

7. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Air berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari dibandingkan jika kekurangan air. Tanpa asupan air yang cukup, metabolisme di dalam tubuh tidak akan berjalan lancar. Kardiolog asal AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit satu liter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %. Tak heran bila kehilangan 7% cairan, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

8. Meningkatkan Kesuburan
Bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan, ternyata air dapat membantu meningkatkan kesuburan karena akan merangsang produksi hormon testoteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita.

9. Merawat Kecantikan
Bila kekurangan cairan, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Minum cukup air dapat menjaga elastisitas, kelembutan, dan kelembapan kulit, serta mencegahnya dari kekeringan.

10. Merampingkan Tubuh
Selain memperlancar pencernaan, jumlah air yang seimbang dalam tubuh juga dapat menekan obesitas atau berat badan yang berlebihan. Minum air hangat sebelum makan (sehingga terasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

11. Membersihkan Racun (Detoksifikasi)
Tubuh menghasilkan berbagai sisa metabolisme yang tidak diperlukan termasuk toksin. Berbagai sisa metabolisme itu dikeluarkan melalui saluran cerna, saluran kemih, saluran nafas, dan kulit, yang memerlukan media, yaitu air. Asupan air yang cukup dapat membantu proses pembuangan racun yang terjadi pada ginjal dan hati.

12. Memulihkan kondisi tubuh
Asupan air yang mencukupi ketika sakit, berkhasiat meredakan demam dan mengganti cairan yang hilang. Kondisi ini mendukung proses pemulihan. Air putih juga membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, serta mencegah penyakit batu ginjal dan hati.

Upaya Menjaga Ketersediaan Air

Setelah mengetahui betapa pentingnya air bagi kehidupan kita, maka sudah kewajiban kita mulai sekarang bersahabat dengan zat penting yang satu ini. Minum air sesuai anjuran yaitu minimal 8 gelas sehari, apakah sedang haus atau tidak, merupakan investasi hidup sehat yang dapat membantu kita terhindar dari penyakit ginjal dan hati. Dan lebih penting dari itu menjaga lingkungan kita agar tidak kekurangan air bersih. 


Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah atau masyarakat untuk menjaga ketersediaan sumber mata air, di antaranya:

a. Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat, misalnya mengawasi penggunaan air tanah oleh perusahaan cuci kendaraan, agar penggunaannya tidak jor-joran dan melebihi kapasitas;

b. Pemberian surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan lahan terbuka yang diperuntukkan bagi penyerapan air hujan ke dalam tanah;

c. Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai pemanfaaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;

d. Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah, yang manfaatnya akan sangat dirasakan jika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan;

e. Mewajibkan setiap pemilik bangunan untuk menyediakan lahan untuk menanam pohon yang dimaksudkan untuk menyimpan sebagian air resapan, selain tentunya untuk menyerap polusi udara dan memberi keteduhan.

f. Memberdayakan partisipasi masyarakat perkotaan untuk dapat bertindak secara bijak dalam hal pemanfaatan air tanah untuk keperluan yang penting saja.

Dalam konteks ketersediaan cadangan air tanah, tampaknya pembangunan sumur resapan merupakan kebutuhan mendesak bagi segenap warga perkotaan, baik di kota besar maupun di kota kecil. Waryono (2002) dalam sebuah penelitiannya menyimpulkan bahwa setiap sumur resapan akan mampu meneruskan air hujan ke dalam tanah sebanyak 40 drum/tahun atau 8 m3/tahun. Dalam hal ini, beberapa Perda di Indonesia telah mengaturnya secara jelas. Khusus untuk Jakarta, optimalisasi penampungan air hujan di bawah tanah telah diatur Pemerintah DKI Jakarta melalui Perda Nomor 68 Tahun 2003. Namun, potensi pemulihan air tanah secara buatan di Jakarta masih sangat rendah.

Untuk mewujudkan kelestarian sumber mata air, diperlukan kebijakan yang terintegrasi, baik dari aspek stakeholder maupun pendekatan pengelolaan. Karena cara dan proses pendayagunaan sumber daya air didasarkan keterkaitan air hujan, air permukaan, dan air tanah dengan pendayagunaan air permukaan sebagai langkah utama. Karenanya, sangat diharapkan perhatian yang sangat serius dari pemerintah dalam upaya mengatasi kelangkaan air, terutama di wilayah perkotaan dan daerah tandus pada setiap tiba musim kemarau.

Di beberapa daerah, khususnya di pedesaan, banyak terdapat sumber mata air berupa sendang, danau, situ, atau belik sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat. Seringkali kurangnya kesadaran masyarakat, penggunaan sumber mata air ini secara sembarangan semisal untuk MCK. Banyak juga yang membuang sampah di area sumber mata air yang menyebabkan pencemaran dan rusaknya lingkungan. Mesti ditumbuhkan kesadaran menjaga dan memelihara area sumber daya air. Perlu dibangun tampungan-tampungan air (tandon), sehingga penggunaan air bisa dikontrol dan diatur secara bijaksana.

Dimulai Dari Keluarga

Di dalam keluarga maupun lingkungan terdekat kita bisa menggalakkan kampanye penghematan air. Gunakan air dengan bijaksana dan sesuai kebutuhan. Jangan menghambur-hamburkan air. Karena kita mesti sadar, di belahan dunia lain banyak orang menderita kelaparan dan kehausan karena ditimpa kekeringan berkepanjangan. Edukasi intensif di sekolah dan pada generasi muda terhadap upaya penyelamatan lingkungan dari kerusakan dan eksploitasi berlebihan yang menyebabkan berkurangnya sumber daya air di muka bumi.



Pureit salah satu produk pemurni air dari Unilever memberi solusi untuk pemenuhan akan air bersih yang sehat dan bebas dari kuman dan bakteri. Pada prinsipnya meminum air dari sumber air mana saja baik itu sumur, mata air, sungai, atau dari mana pun selama terjaga kebersihan dan higienitasnya serta bebas dari pencemaran bakteri atau kuman dan bahan kimiawi sama baiknya. Sayangnya, banyak sekali lingkungan di sekitar kita yang tercemar sumber airnya. Banyak air tanah yang diambil dari sumur, situ, danau, atau sumber mata air lainnya telah tercemar.

Untuk itu diperlukan teknologi pemurni air (water purifier) yang efisien dan efektif serta terjangkau oleh masyarakat. Pureit adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Pureit tidak memerlukan sambungan ke keran. Tanpa gas dan listrik. Sangat praktis digunakan. Tinggal tuangkan air tanah/PAM mentah yang biasa dimasak untuk minum ke dalam Pureit. Kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter. Tersedia dalam dua warna pilihan: putih biru dan putih marun.
Pureit yang sudah mendapat sertifikasi global dan nasional bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap pemurnian air “Teknologi Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus. 4 Tahap Penyaringan tersebut meliputi:

1. Saringan Serat Mikro yang berfungsi mengilangkan kotoran
2. Filter Karbon Aktif berfungsi menghilangkan parasit & pestisida berbahaya
3. Prosesor Pembunuh Kuman Dengan 'programmed disinfection technology' berfungsi menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
4. Penjernih berfungsi membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami

Pureit Indonesia juga memberikan Jaminan Perlindungan :
Perlindungan 1 – Pureit Germkill Life Indicator
Pureit memiliki Indikator unik, yang akan memberitahukan Anda beberapa hari sebelumnya kapan perlu mengganti 'Germkill Kit’

Perlindungan 2 – Mekanisme Penghentian Otomatis
Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti pada waktunya, Pureit secara otomatis akan menghentikan aliran air sampai penggantian dilakukan. Mekanisme Penghentian Otomatis Pureit akan menghentikan air sehingga air akan meluap dari Germkill Life Indicator. Hal ini akan menjamin anggota keluarga Anda akan selalu meminum air yang aman.

Germkill Kit ;
Pureit bekerja dengan Germkill Kit (Perangkat Pembunuh Kuman) yang tahan lama dan dapat diganti.

Komponen 2,3,4 harus diganti secara bersamaan setelah memurnikan sekitar 1500 liter* air. Atau setara dengan ~80 galon, dalam pemakaian normal tahan sekitar 6 -8 bulan**.Ketiga komponen ini tersedia dalam sebuah kemasan 'Germkill Kit'.


Kehadiran produk Pureit sebagai pemurni air sangat membantu kehidupan masyarakat. Dengan menggunakan teknologi Pureit akan meminimalisir pencemaran air. Membantu kita menghindarkan keluarga dari segala jenis penyakit. Aman dikonsumsi langsung oleh anak-anak maupun ibu hamil. Harganya yang relatif terjangkau kantong masyarakat sehingga memberikan ketenangan dan kenyamanan kita dalam mengkonsumsi air bersih. Biar bagaimana pun kesehatan lebih utama dan penting untuk hidup kita. Semua itu bisa dimulai dari mengkonsumsi air yang bersih dan menyehatkan. Dengan begitu kualitas hidup kita serta generasi mendatang akan terus terjaga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar