Jumat, 01 Desember 2023

BRI PENGGERAK EKONOMI UMKM

 


Salah satu bidang pekerjaan informal yang bisa dijalani di rumah tanpa harus memiliki kantor yakni menjadi penulis. Mengingat kondisi saya yang disabilitas (pakai kursi roda), maka bekerja di rumah merupakan pilihan yang logis. Berangkat dari hobi membaca, ditunjang juga dengan bakat. Sudah lebih dari 30 tahun saya menjadi penulis, dulunya jadi penulis cerpen dan novel, tapi sejak tahun 2014 mulai aktif menulis skenario untuk program ftv, sinetron, dan film. Alhamdulillah dari profesi itu saya bisa menghidupi keluarga. Sebagai pekerja lepas, maka bank memiliki peran penting dalam menunjang proses kreatif saya menulis. Kenapa demikian? Karena setiap kali dapat honor menulis ditransfer melalui rekening bank. Mengingat saya tinggal di desa dan di kota kecamatan terdekat tidak ada bank nasional yang beroperasi selain bank BRI, jadi saya buka tabungan Simpedes BRI. Saya menjadi nasabah BRI sudah cukup lama, lebih dari sepuluh tahun.

 

Sumber dari Youtube channel BRI

Dengan memiliki rekening di bank BRI saya jadi lebih mudah mengatur keuangan saya. Apalagi kemudian BRI meluncurkan aplikasi mobile banking BRImo yang sangat membantu sekali dalam bertransaksi keuangan secara online. Sepertinya BRI tak ingin ketinggalan dalam melayani kebutuhan masyarakat modern dengan program Digitalisasi BRI. Di aplikasi BRImo banyak fitur yang memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses transaksi dan pembayaran. Mulai dari pembayaran listrik, bpjs, PDAM, asuransi, top up pulsa, konversi valas, dan banyak lagi. Saya yang lebih sering berada di rumah jadi tidak perlu repot keluar dalam memenuhi setiap kebutuhan keluarga seperti bayar listrik, isi pulsa, bayar pendidikan anak, bayar belanja online dengan BRIVA, pengisian dompet digital, dan lainnya. Intinya semua dipermudah dengan satu aplikasi BRImo. Apalagi BRImo dilengkapi QRIS yang lebih memudahkan dalam bertransaksi. Bisa dikatakan aplikasi BRImo menjadi pilihan utama pengguna layanan digital keuangan. Saya lihat di Playstore tercatat ada sekitar 10 juta lebih pengguna BRImo. Beberapa produk BRI bisa kita lihat di situs resmi BRI dengan alamat;  https://bri.co.id

 



 

Istri saya juga nasabah BRI yang cukup lama. Dia membantu saya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan berdagang makanan kecil dan minuman. Usaha ini tergolong usaha mikro rumahan (UMKM). Salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis UMKM yakni permodalan. Namun sejak BRI meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbunga ringan, usaha istri saya jadi sangat terbantu sekali. Kami mengambil pinjaman KUR yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Alhamdulillah, istri saya bisa membuka warung makan dan minuman. Dari keuntungan berjualan itu bisa digunakan untuk membayar angsuran pinjaman. Itu pun tanpa harus datang ke kantor bank, karena dipotong otomatis melalui saldo di rekening. Sangat terasa besar sekali manfaat yang didapatkan setelah kami mengambil kredit di BRI. Selain membantu mengembangkan usaha, pendapatan dan kesejahteraan kami jadi meningkat.

Warung Kami (foto pribadi)
 
 
Ilustrasi UMKM

UMKM memiliki kontribusi besar dalam menggerakkan dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Usaha UMKM ini juga sangat resisten dan lebih survive dalam menghadapi krisis. Para pelaku UMKM ini sangat kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya. Dari tahun ke tahun pelaku bisnis UMKM terus bertumbuh dan berkembang. Data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) per Mei 2022 terdapat 65 juta UMKM di Indonesia. Namun sayangnya, dari banyaknya UMKM hanya sedikit yang naik kelas. Secara umum, UMKM naik kelas dapat dikatakan sebagai pelaku usaha yang berhasil menumbuhkembangkan aspek-aspek kegiatan usaha yang dijalani,  misalnya dapat meningkatkan produksi, pemasaran, pembiayaan, kelembagaan, pangsa pasar dan SDM. Pemerintah sendiri tengah menggaungkan UMKM untuk naik kelas dengan go digital, target hingga 2024 30 juta UMKM sudah go digital. (sumber media online SWA).

Info grafis

Dilansir dari Kompas, Kementerian Koperasi dan UMKM juga akan menargetkan setidaknya ada 10 Juta unit UMKM yang teregistrasi dalam sistem OSS di akhir tahun 2023. Data ini akan terus mengalami perubahan seiring dengan kenaikan jumlah UMKM yang mendaftar di OSS. Ini tentu kabar bagus, karena UMKM punya andil besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus juga membuka peluang kesempatan kerja yang lebih luas. BRI sebagai salah satu bank penyalur kredit usaha ikut membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan UMKM. Mengingat banyak pelaku UMKM dan bisnis UMKM yang berada di daerah pedesaan. Dan bank BRI merupakan satu-satunya bank milik pemerintah yang beroperasi sampai ke pelosok desa dan daerah kecil. Maka banyak dari pelaku UMKM ini yang mengambil kredit usaha di BRI. Dengan ikut andil dalam menggerakkan dan mengembangkan UMKM, maka layak dikatakan BRI “Pahlawan UMKM”.

 

Sumber: Data Komite Pembiayaan Bagi UMKM


Sumber: Data Komite Pembiayaan Bagi UMKM


Sumber: Data Komite Pembiayaan Bagi UMKM

Di wilayah Wonogiri yang juga tempat tinggal saya menurut data tahun 2022 tercatat ada sekitar 1,735 pelaku UMKM (sumber Pemrov Jateng). Dan ini akan terus bertambah pada tahun berikutnya. Hal ini tentu menjadi potensi besar dalam menumbuhkan dan menggerakkan ekonomi daerah. BRI sebagai mitra dekat pelaku UMKM diharapkan akan terus mensupport dan memfasilitasi kebutuhan UMKM dalam pembiayaan modal usaha. Akan lebih bagus lagi bila BRI juga membantu memberikan penyuluhan/bimbingan dalam hal manajerial keuangan, organisasi usaha, penataan pembukuan, marketing, dan branding pada pelaku UMKM, sehingga bisa meningkatkan usaha mereka atau naik kelas mengembangkan usahanya menjadi go internasional. Peran serta BRI dalam membantu perekonomian bangsa melalui kerja sama dengan UMKM sejalan dengan tagline “BRI Untuk Indonesia”. Ke depan diharapkan BRI terus meningkatkan kontribusi dan layanannya terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Selamat ulang tahun BRI yang ke 128. Bravo BRI!

 


Minggu, 24 Januari 2021

Berbeda Tidak Harus Bersatu

 Oleh Eko Hartono

    Indonesia memiliki keragaman budaya, bahasa, suku, ras, dan agama. Tidak dipungkiri kemajemukan masyarakat Indonesia merupakan salah satu kekayaan hidup bangsa Indonesia. Namun demikian pluralitas yang dimiliki Indonesia juga menjadi persoalan yang sangat rentan dan mudah disulut api konflik. Terutama jika disinggung oleh isu SARA. Kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai perekat pemersatu bangsa. Sayangnya masyarakat mulai abai dan tidak begitu peduli lagi pada pondasi yang telah diletakkan oleh para founding father.

    Sudah 75 tahun Indonesia menikmati kemerdekaan. Namun konflik yang dipicu oleh isu SARA masih saja terjadi dan menjadi momok bagi kemerdekaan individu maupun kelompok masyarakat. Masih sering terjadi satu kelompok masyarakat atau golongan tertentu mempersekusi kelompok/golongan masyarakat lain hanya dikarenakan perbedaan pemahaman politik, suku, budaya, agama, dan keturunan. Tidak jarang akibat konflik yang dipicu masalah SARA menimbulkan korban jiwa, merusak tatanan sosial, dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3878389979502699" crossorigin="anonymous"></script>

    Isu SARA memang menjadi senjata yang paling berbahaya. Masih terang di ingatan kita bagaimana isu SARA dalam dunia politik Indonesia. Saat diadakan Pemilihan Presiden dan/atau Pemilihan Kepala Daerah isu SARA dimainkan dengan tujuan untuk menjegal lawan politik. Padahal Indonesia menjunjung tinggi asas demokrasi dan kebebasan berpendapat atau memilih. Tapi pada kenyataannya, dengan dalih demokrasi dan kebebasan berpendapat, masih saja ada sekelompok atau segolongan masyarakat yang memaksakan kehendaknya dengan memainkan isu SARA. Mereka menyebarkan ujaran kebencian dan permusuhan kepada siapa saja yang dianggap berseberangan. Ini tentu saja sangat tidak sehat dan mencederai demokrasi.  

     Bukan hanya dalam dunia politik, isu SARA juga kerap dimainkan dalam kehidupan masyarakat secara umum. Belakangan ini isu SARA sering menghiasi pemberitaan di media massa dan media sosial. Menurut survei Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) pada tahun 2019 menyebut sebanyak 88,4 Persen masyarakat Indonesia berbicara dengan topik SARA di medsos. Survei itu juga menyatakan masih tingginya angka berita bohong atau hoaks terkait SARA. Tentu ini sangat memprihatinkan dan menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani. Isu SARA ibarat bom waktu yang bisa meledak kapan saja, jika kita membiarkannya dan bersikap apatis.

    Isu SARA bisa muncul disebabkan oleh banyak faktor. Masih adanya ketimpangan dan ketidakadilan sosial ekonomi dalam masyarakat, ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan baik di pusat maupun daerah, konflik kepentingan, adat tradisi, perbedaan pemahaman dan/atau keyakinan agama, maupun faktor lainnya. Tapi pada intinya, isu SARA bisa berkembang sedemikian rupa karena adanya pembiaran dan ketidakdewasaan masyarakat dalam menyikapi perbedaan. Sudah menjadi fitrah dari Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam kitab suci, bahwa manusia diciptakan berbeda-beda. Namun justru perbedaan itu merupakan rahmat.

    Sayangnya, banyak manusia yang tidak memahami maksud dan tujuan Tuhan menciptakan perbedaan ini. Mereka tidak paham apa yang dimaksud sebagai rahmat. Kita terlalu sibuk memikirkan soal perbedaan dan berpikiran bagaimana bisa bersatu. Padahal tidak ada tuntutan untuk bersatu. Perbedaan itu keniscayaan dan persatuan itu juga bukan sebuah utopia. Persatuan bisa terjadi jika ada kesamaan pemahaman dan keyakinan. Jika memang berbeda kenapa harus dipaksa bersatu? Biarkan perbedaan itu tumbuh dan berkembang selama tidak melanggar norma, etika, dan hukum yang berlaku. Kita tidak bisa memaksakan kehendak dan keyakinan kita yang berbeda kepada orang lain.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3878389979502699"

     crossorigin="anonymous"></script>

       Lalu siapa yang bisa mengatasi jika terjadi konflik akibat isu SARA? Jawabannya adalah kita semua. Baik institusi, kelompok, golongan, dan individu dalam masyarakat punya kekuatan untuk meredam dan mengatasi isu SARA. Negara dalam hal ini pemerintah harus memiliki ketegasan dalam menindak pelaku yang menghembuskan isu SARA dengan tujuan mengintimidasi atau menyebarkan ujaran kebencian. Dengan seperangkat aturan dan undang-undang yang berlaku penegak hukum bisa menangkap dan menghukum pelaku kejahatan SARA. Sementara masyarakat baik individu dan kelompok sebaiknya ikut berperan aktif dalam meredam dan mengeliminir isu SARA.

      Kita tumbuhkan nilai-nilai egaliter dan toleransi di tengah masyarakat. Kita ajarkan anak-anak kita budaya saling menghormati dan menghargai sesama. Jangan mudah terpancing isu SARA dan jangan menjadi bagian dari penyebar hoaks. Jadilah warga masyarakat yang berpikiran dewasa dan bijak dalam bertindak. Bersikap kritis dan bersilang pendapat dibolehkan selama tidak disertai dengan kebencian dan permusuhan. Kita adalah masyarakat plural. Kita hidup dalam kemajemukan dan perbedaan. Buang jauh arogansi dan superioritas kelompok. Kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan yang konstruktif dengan tujuan untuk menyelaraskan dan menyeimbangkan kehidupan. Karena pelangi tampak indah jika dihiasi warna-warna berbeda. Harmoni tercipta bukan karena kesatuan, tapi perbedaan yang saling menyatu dan melengkapi satu sama lain.

    Jadi jangan takut untuk berbeda, tapi juga jangan alergi untuk bersatu. Karena persatuan keniscayaan yang dibangun di atas perbedaan. (*)

Wonogiri, 23 Januari 2020


Sabtu, 16 Juli 2016

FTV Rahasia Tuhan dan Cermin Kehidupan Trans7



Beberapa Judul FTV program RAHASIA TUHAN & CERMIN KEHIDUPAN Trans 7 yang ide cerita/penulis skenarionya Eko Hartono bisa disaksikan di channel Youtube :

Produksi RK23 Pictures diantaranya :

1. Melihat Indahnya Dunia (RT) Tayang 10 Maret 2015
2. Dikejar Dosa (RT) Tayang 20 Mei 2015
3. Dinding Hati Anak (RT) Tayang 10 Juni 2015
4. Akhir Dari Pengorbanan (RT) Tayang 27 Agustus 2015
5. 30 Hari Menjelang Ajal (CK) Tayang 29 September 2015
6. Amalan Rahasia Khusnul Khotimah (CK) Tayang 9 Oktober 2015
7. Dua Hati Satu Jantung (RT) Tayang 19 Oktober 2015
8. Antara Tasbih dan Takdir (CK) Tayang 30 Oktober 2015
9. Mencari Maaf Untuk Ayah (RT) Tayang 11 Desember 2015
10. Mobil Jenazah Untuk Rentenir (CK) Tayang 10 Desember 2015
11. Pelajaran Bagi Tukang Kibul (RT) Tayang 25 Desember 2015
12. Khusnul Khotimah Karena Dosa (CK) Tayang 25 Februari 2016
13. Gadis Bermuka Dua (RT) Tayang 8 Maret 2016
14. Tunggu Aku Di Surga (RT) Tayang 23 Maret 2016
15. Kutunggu Dudamu (RT) Tayang 13 Mei 2016
16. Terjebak Dosa Masa Lalu (CK) Tayang 25 Mei 2016
17. Jauh Di Hati Dekat Di Jodoh (RT) Tayang 28 Juni 2016
18. Jodoh Yang Tersakiti (RT) Tayang 8 September 2016
19. Perempuan Kedua (RT) Tayang 22 September 2016
20. Perawat Di Sarang Penipu (RT) Tayang 30 September 2016
21. Ketika Badut Bertasbih (RT) Tayang 4 Oktober 2016


Produksi MAX Pictures :

1. Menolak Surga (RT) Tayang 18 Oktober 2016

Produksi Capitol Entertainment :

1. Perempuan Berkalung Iman (RT) Tayang 13 Januari 2016
2. Dikejar Maut (CK) Tayang 4 Pebruari 2016
3. Ingin Jadi Malaikat (CK) Tayang 9 Pebruari 2016
4. Siapa Suruh Datang Ke Desa (CK) Tayang 10 Maret 2016

Produksi Unlimited :

1. Cinta Menghapus Dendam (RT) Tayang Juli 2016
2. Warteg Beracun (RT) Tayang 1 Agustus 2016
3. Dosa Separuh Nyawa (RT) Tayang 20 September 2016
4. Di Bawah Lindungan Hati (RT) Tayang 26 September 2016

Produksi Millenium Visitama :

1. Cahaya Menjelang Ajal (CK) Tayang 16 Agustus 2016




Selasa, 02 Februari 2016

Cermin Kehidupan Trans 7: 30 Hari Menjelang Ajal

Beberapa Judul FTV program RAHASIA TUHAN & CERMIN KEHIDUPAN Trans 7 hasil karya Eko Hartono bisa dilihat di Youtube.

Produksi RK23 Pictures diantaranya : 


5. 30 Hari Menjelang Ajal (CK) Tayang 29 September 2015
Lihat filmnya disini:


Selanjutnya: Amalan Rahasia Khusnul Khotimah