Salah satu bidang pekerjaan informal yang bisa dijalani di rumah
tanpa harus memiliki kantor yakni menjadi penulis. Mengingat kondisi saya yang
disabilitas (pakai kursi roda), maka bekerja di rumah merupakan pilihan yang
logis. Berangkat dari hobi membaca, ditunjang juga dengan bakat. Sudah lebih
dari 30 tahun saya menjadi penulis, dulunya jadi penulis cerpen dan novel, tapi
sejak tahun 2014 mulai aktif menulis skenario untuk program ftv, sinetron, dan
film. Alhamdulillah dari profesi itu saya bisa menghidupi keluarga. Sebagai
pekerja lepas, maka bank memiliki peran penting dalam menunjang proses kreatif
saya menulis. Kenapa demikian? Karena setiap kali dapat honor menulis
ditransfer melalui rekening bank. Mengingat saya tinggal di desa dan di kota
kecamatan terdekat tidak ada bank nasional yang beroperasi selain bank BRI, jadi
saya buka tabungan Simpedes BRI. Saya menjadi nasabah BRI sudah cukup
lama, lebih dari sepuluh tahun.
Dengan memiliki rekening di bank BRI saya jadi lebih mudah
mengatur keuangan saya. Apalagi kemudian BRI meluncurkan aplikasi mobile banking
BRImo yang sangat membantu sekali dalam bertransaksi keuangan secara online. Sepertinya
BRI tak ingin ketinggalan dalam melayani kebutuhan masyarakat modern dengan
program Digitalisasi BRI. Di aplikasi BRImo banyak fitur yang memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam proses transaksi dan pembayaran. Mulai dari
pembayaran listrik, bpjs, PDAM, asuransi, top up pulsa, konversi valas, dan
banyak lagi. Saya yang lebih sering berada di rumah jadi tidak perlu repot
keluar dalam memenuhi setiap kebutuhan keluarga seperti bayar listrik, isi
pulsa, bayar pendidikan anak, bayar belanja online dengan BRIVA, pengisian
dompet digital, dan lainnya. Intinya semua dipermudah dengan satu aplikasi
BRImo. Apalagi BRImo dilengkapi QRIS yang lebih memudahkan dalam bertransaksi.
Bisa dikatakan aplikasi BRImo menjadi pilihan utama pengguna layanan digital
keuangan. Saya lihat di Playstore tercatat ada sekitar 10 juta lebih pengguna
BRImo. Beberapa produk BRI bisa kita lihat di situs resmi BRI dengan alamat; https://bri.co.id
Istri saya juga nasabah BRI yang cukup lama. Dia membantu saya
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan berdagang makanan kecil dan
minuman. Usaha ini tergolong usaha mikro rumahan (UMKM). Salah satu kendala
dalam mengembangkan bisnis UMKM yakni permodalan. Namun sejak BRI meluncurkan
program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbunga ringan, usaha istri saya jadi
sangat terbantu sekali. Kami mengambil pinjaman KUR yang bisa digunakan untuk
mengembangkan usaha. Alhamdulillah, istri saya bisa membuka warung makan dan
minuman. Dari keuntungan berjualan itu bisa digunakan untuk membayar angsuran
pinjaman. Itu pun tanpa harus datang ke kantor bank, karena dipotong otomatis
melalui saldo di rekening. Sangat terasa besar sekali manfaat yang didapatkan setelah
kami mengambil kredit di BRI. Selain membantu mengembangkan usaha, pendapatan
dan kesejahteraan kami jadi meningkat.
UMKM memiliki kontribusi besar dalam menggerakkan dan menumbuhkan
ekonomi kerakyatan. Usaha UMKM ini juga sangat resisten dan lebih survive dalam
menghadapi krisis. Para pelaku UMKM ini sangat kreatif dan inovatif dalam
menjalankan bisnisnya. Dari tahun ke tahun pelaku bisnis UMKM terus bertumbuh
dan berkembang. Data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) per Mei 2022
terdapat 65 juta UMKM di Indonesia. Namun sayangnya, dari banyaknya UMKM hanya
sedikit yang naik kelas. Secara umum, UMKM naik kelas dapat dikatakan sebagai
pelaku usaha yang berhasil menumbuhkembangkan aspek-aspek kegiatan usaha yang
dijalani, misalnya dapat meningkatkan
produksi, pemasaran, pembiayaan, kelembagaan, pangsa pasar dan SDM. Pemerintah
sendiri tengah menggaungkan UMKM untuk naik kelas dengan go digital, target
hingga 2024 30 juta UMKM sudah go digital. (sumber media online SWA).
Dilansir dari Kompas, Kementerian Koperasi dan UMKM juga akan
menargetkan setidaknya ada 10 Juta unit UMKM yang teregistrasi dalam sistem OSS
di akhir tahun 2023. Data ini akan terus mengalami perubahan seiring dengan
kenaikan jumlah UMKM yang mendaftar di OSS. Ini tentu kabar bagus, karena UMKM
punya andil besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus juga membuka
peluang kesempatan kerja yang lebih luas. BRI sebagai salah satu bank penyalur
kredit usaha ikut membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan UMKM. Mengingat banyak
pelaku UMKM dan bisnis UMKM yang berada di daerah pedesaan. Dan bank BRI
merupakan satu-satunya bank milik pemerintah yang beroperasi sampai ke pelosok
desa dan daerah kecil. Maka banyak dari pelaku UMKM ini yang mengambil kredit
usaha di BRI. Dengan ikut andil dalam menggerakkan dan mengembangkan UMKM,
maka layak dikatakan BRI “Pahlawan UMKM”.
Di wilayah Wonogiri yang juga tempat tinggal saya menurut data
tahun 2022 tercatat ada sekitar 1,735 pelaku UMKM
(sumber Pemrov Jateng). Dan ini akan terus bertambah pada tahun berikutnya. Hal
ini tentu menjadi potensi besar dalam menumbuhkan dan menggerakkan ekonomi
daerah. BRI sebagai mitra dekat pelaku UMKM diharapkan akan terus mensupport
dan memfasilitasi kebutuhan UMKM dalam pembiayaan modal usaha. Akan lebih bagus
lagi bila BRI juga membantu memberikan penyuluhan/bimbingan dalam hal
manajerial keuangan, organisasi usaha,
penataan pembukuan, marketing, dan branding pada pelaku UMKM, sehingga bisa
meningkatkan usaha mereka atau naik kelas mengembangkan usahanya menjadi go
internasional. Peran serta BRI dalam membantu perekonomian bangsa melalui kerja
sama dengan UMKM sejalan dengan tagline “BRI Untuk Indonesia”. Ke depan
diharapkan BRI terus meningkatkan kontribusi dan layanannya terhadap kebutuhan
masyarakat Indonesia. Selamat ulang tahun BRI yang ke 128. Bravo BRI!